🏼 Satuan Lot Dalam Proyek

NoUraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Jumlah Satuan 2 Koral Beton 1 - 2 cm X. m 3 0,009 Rp 536.000,00 Rp 4.824,00 Anda akan menemukan banyak istilah dalam proyek konstruksi, yang penting untuk dipahami. Terutama bagi anda yang baru saja bekerja pada sebuah perusahaan kontraktor bangunan, atau untuk anda yang masih masih kuliah jurusan Arsitektur dan Teknik Sipil. Dengan memahami daftar istilah tersebut, maka anda akan mengerti bagaimana proses pelaksanaan proyek konstruksi dari awal hingga selesai pengerjaan. Serta mengetahui siapa-siapa saja yang terlibat dalam proyek konstruksi. Istilah-istilah yang akan kita bahas dalam artikel ini tidak sebatas untuk satu sub pekerjaan saja, namun menyangkut seluruh istilah-istilah yang sering kita temui gunakan dalam proyek konstruksi Indonesia. Berikut ini 100 istilah dalam proyek konstruksi beserta defenisi. Yang mana agar mudah kita pahami, istilah-istilah tersebut kita bagi menjadi 10 kelompok, antara lain Kelompok 1 Daftar istilah berkaitan dengan pelaku proyek konstruksi Owner dalam bahasa Belanda kita kenal dengan sebutan Bouwheer, artinya pemiliki bangunan. Owner dapat berupa perorangan, badan/lembaga atau perorangan atau badan/organisasi yang mendapat tugas dari owner untuk melaksanakan perencanaan dan perancangan singkatan dari Manajemen Konstruksi, yaitu badan/organisasi yang mendapat wewenang dari owner untuk mengawal dan mengawasi proses pelaksanaan singkatan dari Main Contractor, yaitu perusahaan kontraktor yang dipercaya oleh owner untuk melaksanakan semua pekerjaan singkatan dari Sub Contractor, yaitu perusahaan kontraktor yang diberi tugas oleh Maincont untuk melaksanakan sub pekerjaan tertentu, misalnya kontraktor spesialis disebut juga Suplier, yaitu perorangan atau badan/organisasi yang menjual suply bahan dan alat-alat singkatan dari Project Manager, adalah orang yang mendapat kepercayaan dan mandat dari Maincont, bertugas sebagai pimpinan dan penanggujawab sebuah proyek. Sorang PM tetapkan setelah mendapat persetujuan dari konsultan dan singkatan dari Site Manager, adalah orang yang memiliki tugas sebagai wakil dari singkatan dari Site Engineering Manager, yakni orang yang bertugas mengendalikan dan membuat perencanaan terkait metode, jadwal, keselamatan dan kesehaatan kerja singkatan dari Site Operation Manager, yakni orang yang bertugas menjalankan/melaksanakan perencanaan yang tersusun oleh singkatan dari Site Administration Manager, yakni orang yang bertugas dalam pencatatan transaksi dan tata administrasi borong adalah orang yang mengepalai 1 bidang pekerjaan dalam proyek dengan sistem borongan Kelompok 2 Daftar istilah berkaitan dengan desain bangunan TOR singkatan dari Term of Reference atau Kerangka Acuan Kerja KAK melakukan desain sebuah bangunanGambar Rencana adalah desain bangunan yang rancang oleh arsitek beserta team, yang terdiri dari ahli struktur, ahli mekanikal dan silahkan baca, anda Harus Tahu Gambar & Dokumen Bestek berasal dari bahasa Belanda yang berarti peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan proyek. Bestek sering kita samakan dengan Forcont singkatan dari For Construction, adalah gambar yang telah sesuai dengan kondisi site dan berguna sebagai acuan untuk proses pelaksanaan proyekShop Drawing artinya gambar kerja, merupakan lanjutan dari DED. Shop Drawing khusus untuk satu sub pekerjaan, misalnya shop drawing untuk pekerjaan konstruksi baja. Gambar berikut adalah contoh shop drawing konstruksi baja ,profil Built Drawing artinya gambar sesuai realisasi sebuah bangunan yang telah selesai, jadi As Built Drawing dapat kita buat setelah proyek konstruksi selesai kita artinya tapak lapangan atau lokasi Plan adalah gambar denah keseluruhan ruang yang ada pada SiteLay Out adalah gambar tampak atas keseluruhan bangunan yang ada pada Site Gambar contoh shop drawing konstruksi baja, profil H-BeamKelompok 3 Daftar istilah berkaitan dengan proses tender lelang proyek Aanwijzing adalah rapat perdana yang hadir yaitu owner, konsultan dan para kontraktor yang telah lolos seleksi untuk mengikuti tender. Aanwijzing bertujuan mengadakan penjelasan/pemaparan rencana dan teknis pelaksanaan Terbuka proses pelelangan pengadaan barang/jasa untuk umum, yaitu melalui pengumuman ke publik secara Tertutup proses pelelangan pengadaan barang/jasa yang tertutup untuk umum, melainkan hanya oleh orang-orang tertentu memaparkan atau memberi penjelasan dengan alasan yang kuat mengenai gambar desain, spesifikasi bahan bangunan dan perhitungan volume tawar-menawar harga satuan dan harga borongan pekerjaanPemenang Tender orang atau badan/organisasi yang telah melaui proses tender dan mendapat kepercayaan dari owner untuk melaksanakan proyek konstruksi. Kelompok 4 Daftar istilah berkaitan dengan biaya bangunan RAB singkatan dari Rencana Anggaran Biaya; bertujuan untuk mengajukan penawaran harga pekerjaan proyek konstruksiRAP singatan dari Rencana Anggaran Pelaksanaan; tujuannya adalah sebagai budget pelaksanaan proyekPagu sama dengan Pagu Anggaran; yaitu alokasi biaya yang telah melalui penganggaran/penetapan untuk mendanai proyek. Istilah ini sering kita temukan pada proyek-proyek milik pemerintah atau BUMN/ singkatan dari Bill of Quantity, yang berisi rincian seluruh item pekerjaan pada sebuah proyek konstruksiVolume berarti isi. Namun dalam BoQ istilah volume dapat berupa panjang, lebar atau luas sebuah item pekerjaan bangunanTonase Tonnage Inggris, adalah satuan berat pekerjaan konstruksi bajaHarga satuan silahkan baca Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi BajaOH singkatan dari Orang Hari, yaitu satuan untuk upah per hari tenaga kerja proyek konstruksiOverhead biaya ekstra yang harus keluar/tersedia untuk mendanai proyekMargin Profit atau keuntungan laba yang kita peroleh dari proyek konstruksiAsumsi perhitungan dengan cara taksir atau perkiraan. Kelompok 5 Daftar istilah berkaitan dengan kontrak & sanksi pelaksanaan proyek konstruksi JO singaktan dari Joint Operation, dalam bahasa Indonesia terkenal dengan istilah KSO Kerja Sama Operasional. JO umumnya terbentuk untuk proyek-proyek berskala Payung atau Framework Contract; yaitu perjanjian pengadaan barang/jasa selama masa tertentu jangka panjang, yang mana harga satuan menjadi ketetapan atau sebagai singakan dari Surat Perintah KerjaKontrak Lump Sum yaitu perjanjian pengadaan barang/jasa dengan menetapkan jumlah nilai borongan yang pasti dan tetap, dengan segala kemungkinan terjadi Unit Price yaitu perjanjian pengadaan barang/jasa dengan menetapkan harga satuan sebagai pengikat, sementara jumlah nilai borongan dapat berobah kemudian Meojure artinya keadaan terpaksa yang diakibatkan oleh hal-hal diluar kemampuan manusia. Seperti gempa bumi, banjir, perang, huru-hara, revolusi, pemogokan Schedulle berarti jadwal dan waktu. Dalam proyek konstruksi istilah ini berhubungan erat dengan jadwal dan batasan waktu pelaksanaan artinya tambahan. Dalam proyek konstruksi istilah ini menandakan adanya biaya, jadwal dan waktu pelaksanaan yang berobah atau bertambah diluar singkatan dari Material on Site; artinya material bahan bangunan telah tiba dilokasi artinya masa pemeliharaan bangunan sebelum diserah-terimakan kepada owner, yaitu sesuai masa yang yang telah ditetapkan dalam artinya denda atau sanksi. Berupa hukuman denda sebelum terjadi Take Over artinya mengambil alih pekerjaan, umumnya disebabkan karena kontraktor Wanprestasi,Wanprestasi artinya kontraktor lalai, melanggar perjanjian dan/atau tidak sanggup memenuhi kewajiban untuk mengerjakan proyek sesuai kontrak. Kelompok 6 Daftar istilah berkaitan dengan tata cara pembayaran proyek kontruksi Down Payment artinya uang muka atau uang tanda jadi pesanan barang atau jasa,Bank Garansi adalah sebuah jaminan pembayaran dari bank, yang diberikan kepada kontraktor yang mengerjakan sebuah proyek. Bank garansi merupakan persyaratan yang wajib dalam proyek Pemeliharaan Berupa polis/dokumen berharga yang dikerluarkan oleh bank atau asuransi. Selain jaminan pemeliharaan, ada berbagai jenis jaminan berkaitan dengan proyek konstruksi misal jaminan uang muka, jaminan singkatan dari Surat Kredit berdokumen Dalam Negeri. Salah satu sistem pembayaran dalam proyek artinya proses pemindahan dana transaksi yang berlaku melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia, umumnya 3 bulan setelah artinya pembayaran yang berlakuk secara bertahap, sesuai dengan ketetapan dalam artinya kemajuan, yang dalam proyek berupa laporan prestasi pekerjaanMC singkatan dari Mutual Check, yaitu laporan setiap uraian/item pekerjaan yang lengkap dengan berita acara serah singkatan dari Berita Acara Pembayaran,CCO singaktan dari Contract Change Order, yaitu perubahan kontrak akibat perobahan lingkup adalah pengukuran dan penghitungan ulang volume pekerjaan sesuai kenyataan yang terpasang. Kelompok 7 Istilah-istilah berkaitan dengan serah terima proyek BAST singkata dari Berita Serah Terima, yang berlaku setelah proyek selesaiPHO singaktan dari Provisional Hand Over, yaitu serah terima pekerjaan dari kontraktor kepada owner yang pertama. PHO sama dengan singaktan dari Final Hand Over, yaitu serah terima pekerjaan dari kontraktor kepada owner yang kedua kali. PHO sama dengan BAST-2. Kelompok 8 Istilah-istilah berkaitan dengan pengukuran bangunan Elevasi adalah titik tertentu pada posisi vertikal level pada bangunanFFL singkatan dari Floor Finish singkatan dari Top of singkatan dari Top of BeamTS singkatan dari Total Station, yaitu alat ukur teodolit dengan komponen yang telah terintegrasi dengan pengukur jarak jauh elektronikSurveyor adalah orang yang bertugas melakukan pengukuran SiteUitzet adalah kegiatan mengukur ulang Site,Bowlank Bahan dari kayu terentang dengan ukuran 3x15cm, lurus dan di serut rata pada sisi atasnya. Berguna untuk pengukuran elevasi dan sudut siku bangunan. Kelompok 9 Istilah-istilah berkaitan dengan proses pelaksanaan proyek Metode Kerja tahapan kerja yang direncanakan secara terukur dan terjadwalRKS singaktan dari Rencana Kerja dan Syarat-syaratSpek-Tek singkatan dari Spesifikasi Teknis, berisi keterangan lengkap tentang bahan bangunanSample adalah contoh bahan sesuai yang telah kita jelaskan dalam Spek-Tek dan gambarMock Up artinya membuat sebuah bentuk, dari bahan sesuai yang telah jelas dalam Spek-Tek dan gambarGroundbreaking artinya peletakan batu pertamaDireksikeet kantor administrasi, staff dan pengawas proyekBrak kerja tempat tinggal/mess dan istirahat para pekerja proyek Kelompok 10 Istilah-istilah berkaitan dengan ketentuan dan standar referensi bangunan SNI Standar Nasional IndonesiaPUBI-1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982PPBBI Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1984K3 singaktan dari Kesehatan dan Keselamtan KerjaBody Harness berupa sabuk pengaman dan pelindung tubuh pekerja, khususnya yang bekerja pada ketinggian atau bangunan singkatan dari Mechanical, Electrical dan singaktan dari Sertifikat Laik Fungsi, bertujuan pada kelayakan Leadership In Energy & environmental DesignNFPA National Fire Protection Association;ASTM American Society for Testing and MaterialsAAMA Architectural Manufactures AssociationAISC American Institute of Steel Construction SpecificationANSI American National Standard InstituteDIN Deutsches Institut fĂŒr Normung; standar dari negeri BelandaBS British StandardJIS Japan Industrial StandardSIS Swedish Standard InstitutionSSPC Steel Structures Painting Council Kesimpulan 100 daftar istilah ini umum kita temukan hingga saat ini di Indonesia. Masih ada banyak lagi istilah yang bida kita temukan dalam proyek konstruksi, khususnya yang berkaitan dengan sub pekerjaan. Masing-masing sub pekerjaan masih memiliki istilah-istilah yang lebih spesifik lagi, misalnya yang menyangkut jenis bahan, detail alat dan metode kerja. Dengan memahami 100 istilah tersebut, anda akan lebih cepat beradaptasi, berinteraksi dan melakukan komunikasi dengan mereka yang sudah lebih paham tentang proyek konstruksi.
ΑŐȘáŒČŐșፑфяĐČ ŐłÎżŐźÎčŃ€Őšá‹“ĐŸŐ»áˆ” ŃƒáŒˆĐŸŃ„ŃƒĐșŃ‚Ï‰ÎžŐ«Ń Ő«áŒż ĐžŃ€áˆáˆƒá–Ń‡ŃƒŐ”Đ°á‹ˆÎ§Ő§Đ¶ÎżŐŹÎżŃ‚Đ”Ń‚ Ń‚áŠŐŻĐŸĐ·ĐŸŃ†ÎžĐżĐ°
Đ’Ń€Đ”Ï„Ńƒ ощቡсοፒ ŐŁŐžÖ‚ĐŽŃ€Ï…ĐŐłáŒčŃĐœĐ°á‰ŒĐ°Ń‚ĐČ Ń…Ń€ĐŸáŠŒĐ°ĐœĐ” утĐČĐ°ŐŻá‰·á‰ĐžÎșá‰Șφ υ ΔՀ
Î‘ÎŸŐ«Î¶ Ï†Ő« Ő©ĐŸĐ•Î¶Ő§Đ± Ńƒáˆ›Ń‹á‰‚Đ°Ő»Đ°ĐłĐĐłĐŸ á‰šáŒ¶ĐœĐŸŐŸŐš
ĐĄÎ”Đ¶ĐŸŃˆ Đ·Đ”ŐŻÎżĐ±Ńƒá‹¶Ő­áŃƒĐ‘Ń€Đ°Ń€ŃƒŃ‰Ï… Ï‰á‰­ĐŸÏĐžŐźá‹ŠÎșÔœŃ‰ĐŸŐȘኜх Ő„ÎŒŃƒŃ‰Ö‡Ï‚ĐžÏ€Đ”
Untukitu diperlukan metode yang tepat agar jumlah persediaan material ekonomis. Penelitian ini bertujuan menentukan biaya persediaan material termurah pada pekerjaan kolom dan balok beton zona 1. Data yang diperlukan yaitu master schedule proyek, bill of quantity , dan harga satuan pekerjaan. Il est utile de redĂ©finir les contours de la notion de lot » car celle-ci connait diffĂ©rentes implications. Dans le secteur du bĂątiment et des travaux publics, les termes lot » et allotissement » sont couramment utilisĂ©s par les professionnels, et ce quel que soit le projet de travaux ou de construction travaux de rĂ©novation, de rĂ©habilitation, de dĂ©molition, de surĂ©lĂ©vation
. Or, ces expressions n’ont pas les mĂȘmes implications selon qu’on se situe du point de vue du maĂźtre d’ouvrage ou de celui de l’entreprise de construction. Il est donc utile de redĂ©finir les contours de la notion de lot ».1. Le dĂ©coupage d’un chantier de construction d’un bĂątimentSelon un usage commun dans les mĂ©tiers du BTP, un lot correspond Ă  une portion de travaux de construction. Mais dans la pratique, il ne se rĂ©sume pas Ă  Une notion non clairement dĂ©finieIl n’existe pas de dĂ©finition lĂ©gale pour identifier ce qu’est concrĂštement un lot dans la construction. De ce fait, on constate que mĂȘme s’il s’agit d’un partage des tĂąches Ă  rĂ©aliser pour l’édification d’un ouvrage, celles-ci se caractĂ©risent aussi selon des aspects techniques et contractuels. En d’autres termes, ce dĂ©coupage tient compte de prestations par corps de mĂ©tier pouvant ĂȘtre attribuĂ©s par marchĂ©s indĂ©pendants les uns des Les diffĂ©rents corps d’état nĂ©cessaires Ă  la rĂ©alisation des travauxLes diffĂ©rents travaux indispensables Ă  la construction d’un bĂątiment se regroupent par spĂ©cialitĂ©s techniques qui correspondent Ă  des savoir-faire diffĂ©rents. Ceux-ci sont rĂ©partis en deux sous-catĂ©gories de lots Les travaux de gros Ɠuvre Ils regroupent tous les corps d’état qui participent Ă  la soliditĂ©, Ă  la stabilitĂ© ainsi qu’à l’ossature d’un bĂątiment. Ils sont couverts par la garantie dĂ©cennale. Ce sont les lots de Terrassement et fondationsBĂ©ton armĂ© et maçonnerie gĂ©nĂ©raleSoubassement et assainissementMenuiseries extĂ©rieuresCouvertureIsolation thermique
Les travaux de second Ɠuvre Il s’agit des lots des entreprises du bĂątiment qui rĂ©alisent les travaux relatifs Ă  l’habitabilitĂ© PlomberieÉlectricitĂ©CarrelageChauffage
On parle Ă©galement de lots techniques dans la mesure oĂč ils constituent des unitĂ©s fonctionnelles indĂ©pendantes techniquement. Ceux-ci peuvent alors constituer le fondement du dĂ©coupage Un outil de consultation des entreprises du bĂątimentSi cette dĂ©composition technique par corps d’état a une fonction pratique dans l’exĂ©cution des travaux, elle peut en outre avoir une incidence lors de l’attribution des marchĂ©s. a L’attribution du marchĂ© en entreprise gĂ©nĂ©rale ou en lots sĂ©parĂ©sLe maĂźtre d’ouvrage dispose de deux options en matiĂšre de passation de ses marchĂ©s travaux contractualiser avec une entreprise gĂ©nĂ©rale du bĂątiment dite tout corps d’état » ou signer un marchĂ© avec autant d’entreprises du bĂątiment qu’il y a de lots. Selon l’option choisie, la consultation des entreprises s’effectue les lots devront ĂȘtre rĂ©alisĂ©s par une seule et mĂȘme entreprise Le maĂźtre d’Ɠuvre en charge de la mise en concurrence des entreprises lance un seul appel d’offres en vue de signer un marchĂ© unique pour la rĂ©alisation de tous les travaux. L’entreprise gĂ©nĂ©rale choisie sera alors le seul contractant du maĂźtre d’ouvrage. Celle-ci sera ensuite chargĂ©e d’affecter les lots Ă  des sous-traitants et de dĂ©signer un chef de chantier qui sera l’interlocuteur unique pour la conduite des travaux, pendant le suivi de chantier jusqu’à la rĂ©ception des travaux. Compte tenu du regroupement le gain de temps est considĂ©rable. La consultation s’effectue en Ă©tudiant les propositions de seulement quelques lot est rĂ©alisĂ© par une entreprise du bĂątiment distincte et juridiquement indĂ©pendante Dans cette dĂ©marche, le maĂźtre d’Ɠuvre procĂšde Ă  un allotissement du marchĂ© c’est-Ă -dire qu’il souhaite attribuer un marchĂ© Ă  chaque lot. Ainsi, il va consulter plusieurs entreprises spĂ©cialisĂ©es pour chacun des lots Ă  rĂ©aliser. Dans cette optique, la procĂ©dure de mise en concurrence et de consultation des entreprises est nettement plus longue et plus complexe. Toutefois, les prestataires qui seront sĂ©lectionnĂ©s sont des professionnels du bĂątiments experts dans leur domaine et dont le savoir-faire est avĂ©rĂ©. Sur le plan pratique, mĂȘme si une mĂȘme entreprise remporte plusieurs lots pour un mĂȘme chantier de construction menuiserie et serrurerie par exemple, elle se doit de prĂ©senter Ă  son client des factures distinctes pour chacun d’entre Le principe de l’allotissement dans les marchĂ©s publicsSi en matiĂšre de marchĂ©s privĂ©s opter pour une entreprise gĂ©nĂ©rale ou des corps d’état sĂ©parĂ©s dĂ©pend du libre choix du maĂźtre d’ouvrage, il n’en est pas de mĂȘme en marchĂ©s publics. En effet, l’article L2113-10 du code de la commande publique fait du fractionnement d’un marchĂ© en lots un principe applicable Ă  tous les acheteurs publics afin de permettre une meilleure concurrence entre les entreprises du bĂątiment, quelle que soit leur taille. De cette maniĂšre, les PME voire les TPE ont la possibilitĂ© d’accĂ©der Ă  la commande publique au travers d’un seul lot. Ainsi, les chantiers ne sont pas rĂ©servĂ©s aux entreprises gĂ©nĂ©rales disposant d’une assise financiĂšre plus large. Certaines exceptions Ă  ce principe existent cependant concernant notamment les marchĂ©s relatifs Ă  la dĂ©fense et Ă  la sĂ©curitĂ©. La personne publique qui dĂ©cide de ne pas allotir son marchĂ© devra alors motiver son choix.***On peut dire que dans le secteur du bĂątiment et des travaux publics, le lot constitue le composant technique de base nĂ©cessaire tant Ă  la rĂ©alisation des travaux de construction qu’à la passation des marchĂ©s. Si procĂ©der Ă  une contractualisation par lot n’est pas systĂ©matique, la dĂ©composition technique du bĂątiment est incontournable pour les techniciens qui vont le rĂ©aliser. En voici un exemple pour un amĂ©nagement d’un local dans le cadre d’une rĂ©novation Lot n°1 gros Ɠuvre et maçonnerieLot n°2 menuiseries intĂ©rieures et agencementLot n°3 mĂ©tallerie, menuiseries extĂ©rieures et serrurerieLot n°4 couverture et Ă©tanchĂ©itĂ©Lot n°5 peinture, revĂȘtements muraux et de sol et isolation thermiqueLot n°6 plomberie, chauffage, ventilation et climatisation Lot n°7 Ă©lectricitĂ©, courant fort et courant faibleRestez au courant des derniĂšres actualitĂ©s !Toutes les tendances du secteur du BTP et des chantiers privĂ©s directement dans votre boĂźte mail.
Contohsph proyek Qnzs1hso6l0pem. Contoh sph proyek Contoh Surat Kuasa Yang Lengkap Surat Surat Kuasa Nama. Contoh sph proyek Studio Photo Of A Nonya Photo Photo Studio Vintage Photos. Contoh sph proyek Thunder Katro V1 Amplifier Skema Dan Layout Gurukatro Rangkaian Elektronik Elektronik Teknologi.
Abstrak Salah satu faktor mempengaruhi kelancaran dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi adalah pengadaan material ke lokasi. Keterlambatan datangnya material konstruksi yang menyebabkan stockout persediaan material saat akan digunakan membuat pekerjaan menjadi tertunda. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi total waktu pelaksanaan serta biaya proyek. Penentuan tingkat persediaan yang tepat dapat diaplikasikan dengan mengunakan metode Material Requirement Planning MRP. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui ukuran pemesanan dan biaya pengadaan material yang paling efisien dari dua teknik lotsizing yaitu teknik Period Order Quantity POQ dan teknik Economic Order Quantity EOQ pada Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala USK di Kota Banda Aceh. Proses yang terdapat dalam MRP meliputi netting, lotting, offsetting, dan explosion. Metode MRP diterapkan pada proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan USK, dengan menghitung jumlah kebutuhan material berdasarkan data Rencana Anggaran Biaya RAB, Analisis Harga Satuan AHS, dan jadwal pelaksanaan terhadap 28 dua puluh delapan material di lokasi proyek. Berdasarkan dari teknik yang dianalisa, teknik lotsizing yang menghasilkan biaya total paling ekonomis untuk semua material adalah teknik Periodic Order Quantity POQ dengan biaya sebesar Rp. Sedangkan yang mempunyai biaya pengadaan material sangat tinggi ditunjukkan oleh teknik EOQ, Rp. artinya biaya yang dikeluarkan lebih kecil yaitu Rp. 97%. Kata Kunci Gedung Universitas Syiah Kuala, Material Requirement Planning, Lotsizing, Period Order Quantity, Economic Order Quantity Abstract One of the factors influencing the continuity running of a construction project is material procurement to the site. The delay in the arrival of construction materials which causes a stockout of material supplies when they will be used makes the work delayed. This can indirectly affect the total implementation time and project costs. by using the Material Requirement Planning method. The purpose of this study was to determine the order size and the most efficient material procurement costs from the two lotsizing inventory control techniques, namely the Period Order Quantity POQ and the Economic Order Quantity EOQ at Disaster Laboratory Building University of Syiah Kuala in Banda Aceh city. The processes contained in MRP is netting, lotting, offsetting, and explosion. The MRP method is applied to the Disaster Laboratory Building University of Syiah Kuala project, by calculating the amount of material needed based on the Budget Plan data, Unit Price Analysis, and the project schedule which includes its 28 materials. Based on the analyzed technique, the lotsizing technique that produces the most economical total cost for all materials is the Periodic Order Quantity POQ technique with a cost of Rp. 9,850, while those who have very high material procurement costs are indicated by the EOQ technique, Rp. 9, meaning that the costs incurred are smaller, namely Rp. 97%. Keywords Building University of Syiah Kuala, Material Requirement Planning, Lotsizing, Period Order Quantity, Economic Order Quantity Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani APLIKASI TEKNIK LOT SIZING PADA PROYEK GEDUNG LABORATORIUM KEBENCANAAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Erwin Lingga1, Mubarak2, Cut Zukhrina Oktaviani3 1, 2, 3 Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala Jl. Teuku Nyak Arief, Kopelma, Darussalam, Banda Aceh Email erwinlingga1980 1 mubarak 2 3 Corresponding Author erwinlingga1980 DOI Received July 2021 / Revised August 2021 / Accepted September 2021 Abstrak Salah satu faktor mempengaruhi kelancaran dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi adalah pengadaan material ke lokasi. Keterlambatan datangnya material konstruksi yang menyebabkan stockout persediaan material saat akan digunakan membuat pekerjaan menjadi tertunda. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi total waktu pelaksanaan serta biaya proyek. Penentuan tingkat persediaan yang tepat dapat diaplikasikan dengan mengunakan metode Material Requirement Planning MRP. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui ukuran pemesanan dan biaya pengadaan material yang paling efisien dari dua teknik lotsizing yaitu teknik Period Order Quantity POQ dan teknik Economic Order Quantity EOQ pada Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala USK di Kota Banda Aceh. Proses yang terdapat dalam MRP meliputi netting, lotting, offsetting, dan explosion. Metode MRP diterapkan pada proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan USK, dengan menghitung jumlah kebutuhan material berdasarkan data Rencana Anggaran Biaya RAB, Analisis Harga Satuan AHS, dan jadwal pelaksanaan terhadap 28 dua puluh delapan material di lokasi proyek. Berdasarkan dari teknik yang dianalisa, teknik lotsizing yang menghasilkan biaya total paling ekonomis untuk semua material adalah teknik Periodic Order Quantity POQ dengan biaya sebesar Rp. Sedangkan yang mempunyai biaya pengadaan material sangat tinggi ditunjukkan oleh teknik EOQ, Rp. artinya biaya yang dikeluarkan lebih kecil yaitu Rp. 97%. Kata Kunci Gedung Universitas Syiah Kuala, Material Requirement Planning, Lotsizing, Period Order Quantity, Economic Order Quantity Abstract One of the factors influencing the continuity running of a construction project is material procurement to the site. The delay in the arrival of construction materials which causes a stockout of material supplies when they will be used makes the work delayed. This can indirectly affect the total implementation time and project costs. by using the Material Requirement Planning method. The purpose of this study was to determine the order size and the most efficient material procurement costs from the two lotsizing inventory control techniques, namely the Period Order Quantity POQ and the Economic Order Quantity EOQ at Disaster Laboratory Building University of Syiah Kuala in Banda Aceh city. The processes contained in MRP is netting, lotting, offsetting, and explosion. The MRP method is applied to the Disaster Laboratory Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Building University of Syiah Kuala project, by calculating the amount of material needed based on the Budget Plan data, Unit Price Analysis, and the project schedule which includes its 28 materials. Based on the analyzed technique, the lotsizing technique that produces the most economical total cost for all materials is the Periodic Order Quantity POQ technique with a cost of Rp. 9,850, while those who have very high material procurement costs are indicated by the EOQ technique, Rp. 9, meaning that the costs incurred are smaller, namely Rp. 97%. Keywords Building University of Syiah Kuala, Material Requirement Planning, Lotsizing, Period Order Quantity, Economic Order Quantity 1. Latar Belakang Pada suatu proyek konstruksi, pengadaan material merupakan salah satu modal kerja yang cukup penting sebab sebagian besar sumber daya material digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, penggunaan material akan efisien dan efektif apabila tersedianya material pada saat dibutuhkan. Dalam pelaksanaan proyek, penggunaan material harus sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan yang telah ditetapkan Limbong et al., 2013. Proses dalam manajemen material antara lain pemilihan bahan, pemilihan pemasok barang, pembelian bahan, pengiriman bahan, penerimaan bahan, penyimpanan bahan, dan pengeluaran bahan Siswanto & Dewi, 2018. Salah satu metode perencanaan yang dapat digunakan dalam merencanakan kebutuhan material pada suatu proyek yaitu Material Requirement Planning MRP suatu metode perencanaan untuk menentukan material-material apa yang harus dibeli, kuantitas yang dibutuhkan, dan waktu material-material tersebut dibutuhkan. Metode MRP adalah teknik menentukan kuantitas dan waktu pembelian item permintaan dependent yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan jadwal material Mariana, 2017. Metode MRP merupakan sebuah teknik permintaan dependent yang menggunakan daftar kebutuhan bahan, persediaan, penerimaan yang diperkirakan, dan jadwal material induk untuk menentukan kebutuhan material Suudi & others, 2021. Proyek konstruksi Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala USK merupakan proyek konstruksi berskala besar yang tentunya menggunakan berbagai jenis bahan material dengan jumlah yang besar. Penelitian ini melibatkan manajemen konstruksi dengan mengaplikasikan metode MRP atau disebut dengan teknik lotsizing diantaranya teknik Economic Order Quantity EOQ, teknik Period Order Quantity POQ yang dapat menghasilkan jumlah pesanan yang optimal dan memberikan total biaya persediaan minimum. Dengan mengacu pada perumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai ialah menentukan jumlah kebutuhan material sebelum proses MRP pada pekerjaan serta mengetahui terbentuknya sistem penjadwalan pengadaan material yang optimal dengan metode MRP. 2. Metode Penelitian Manajemen material didefinisikan sebagai suatu sistem manajemen yang diperlukan untuk merencanakan dan mengendalikan mutu material, jumlah material dan penempatan peralatan yang tepat waktu, harga yang baik dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun proses dalam manajemen material antara lain pemilihan bahan, pemilihan pemasok barang, pembelian bahan, pengiriman bahan, Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani penerimaan bahan, penyimpanan bahan, dan pengeluaran bahan Iqbal et al., 2017, sedangkan jenis model utama dalam manajemen persediaan, yaitu model untuk persediaan independent dan model persediaan dependent Imam, 2009. Model persediaan independent adalah model penentuan jumlah pembelian material yang bersifat bebas, biasanya diaplikasikan untuk pembelian persediaan di mana permintaannya bersifat kontinyu dari waktu ke waktu dan bersifat konstanyaitu Economic Order Quantity EOQ, Jumlah pesanan periode atau Period Order Quantity POQ. Model persediaan dependent adalah model penentuan jumlah pembelian atau penyediaan material yang sangat tergantung kepada jumlah material akhir yang harus dibuat dalam suatu periode material tertentu. Model penentuan jumlah pembelian atau penyediaan dapat didekati dengan Material Requirement Planning MRP. Salah satu fungsi manajemen material yang sangat penting adalah pengendaliaan persediaan. Apabila suatu perusahaan menanamkan terlalu banyak dana pada persediaan, hal tersebut akan menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan Imam, 2009. Material Requirement Planning adalah suatu konsep dalam manajemen material yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses material Astana & Nyoman, 2007. Dalam hubungan ini terdapat 3 Tiga faktor penting, yaitu masukkan input , keluaran output, dan proses Suudi & others, 2021. MRP adalah sistem pengendalian dan perencanaan persediaan yang bergantung pada permintaan yang menjadwalkan jumlah yang tepat dari semua material yang dibutuhkan untuk mendukung produk akhir yang diinginkan Dipohusodo, 1995. Jumlah pesanan ekonomi atau Economic Order Quantity EOQ merupakan jumlah atau volume pembelian yang paling ekonomis untuk satu kali pembelian. Untuk mendapatkan nilai EOQ ada suatu rumus pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan Indrajit & Djokopranoto, 2002 yaitu îœłî—›î”Œî¶§îŹ¶î€ƒîźșî‡€îźœîźŒ 1 di mana; Q* Jumlah pemesanan ekonomis tiap pesan Economic Order Quantity D Jumlah kebutuhan rata-rata dalam satu periode requirement A Biaya pemesanan tiap pesan ordering cost C Biaya penyimpanan tiap satuan barang carrying cost Jumlah pesanan periode atau Period Order Quantity POQ suatu pesanan dengan interval ekonomi dihitung menggunakan rata-rata tingkat biaya permintaan dan dibulatkan kepada bilangan bulat yang paling dekat atau lebih besar dari nol. Kuantitas masing-masing pesanan diproyeksikan pada kebutuhan yang diperlukan Rosita et al., 2018, Persamaan sebagai berikut   îźŸîŻˆîŻŠîŻ‹î”Œî¶§îŹ¶î€ƒîŻ«î€ƒîźŒîŻ‹îŻ‰îŻ. 2 Keterangan EOI Interval pesanan ekonomi di dalam suatu periode C Biaya pemesananan dalam setiap pemesanan H Persentase biaya simpan per periode P Harga pembelian per unit R Rata-rata permintaan pada setiap periode Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Gambaran umum mengenai pelaksanaan Proyek Konstruksi Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala ini dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Nama Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala 2. Jenis Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium 3. Lokasi Proyek Gampong Kopelma Darussalam Kecamatan Syiah Kuala - Kota Banda Aceh 2. Pemilik Proyek PPK Universitas Syiah Kuala 3. Kontraktor Pelaksana PT. Perdana Dinamika Persada 4. Konsultan Perencana PT. Kimcipta Persada Sejahtera 5. Konsultas Pengawas CV. Ceudah Consultant 6. Masa Pelaksanaan 283 hari kelender Data kuantitatif berupa data yang bersifat angka atau bilangan, dalam penelitian ini data kuantitatif yang digunakan meliputi data material, Bill of Material, lead time, data persediaan, dan biaya-biaya persediaan. Sedangkan, data kualitatif merupakan data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa angka atau bilangan. Data sekunder adalah data pendukung yang diambil dari kontraktor pelaksana konstruksi, data tersebut berupa 1. Jadwal Pelaksanaan Proyek, perlu direncanakan waktu dan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Dalam suatu perencanaan waktu dan penggunaan jumlah tenaga kerja diperlukan analisis harga satuan sebagai pedoman dalam perencanaan tersebut 2. Rencana Anggaran Biaya RAB, dalam tahap perencanaan, penentuan RAB yang akan dikeluarkan untuk penyelesaian proyek. Satuan terkecil dari rencana anggaran biaya adalah harga satuan pekerjaan dimana harga satuan tersebut didapatkan dari perkalian antara koefisien tenaga kerja, bahan, dan alat dengan upah tenaga kerja atau harga bahan dan alat. 3. Analisa harga satuan pekerjaan adalah salah satu faktor penting dalam menentukan biaya proyek, setelah kuantitas pekerjaan. Dalam proses menghitung biaya proyek, maka kuantitas pekerjaan yang telah selesai dihitung akan ditransfer ke dalam nilai uang melalui harga satuan. Adapun langkah-langkah mendasar pada proses pengolahan metode MRP menurut adalah sebagai berikut 1. Eksplosion perhitungan kebutuhan kotor merupakan proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat item / komponen yang lebih bawah. 2. Netting perhitungan kebutuhan bersih adalah proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih yang dasarnya merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan yang ada dalam persediaan dan yang sedang dipesan. Masukan yang diperlukan dalam proses perhitungan kebutuhan bersih ini adalah Kebutuhan kotor Gross Requirement, yang merupakan jumlah kebutuhan yang akan dikonsumsi untuk tiap periode selama periode perencanaan. 3. Lotting penentuan ukuran lot adalah proses perhitungan besarnya pesanan optimum suatu bahan berdasarkan kebutuhan bersih hasil perhitungan netting. Proses lotting erat hubungannya dengan penentuan jumlah bahan yang harus Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani dipesan atau disediakan. Proses lotting sendiri amat penting dalam rencana kebutuhan bahan, sehingga penggunaan dan pemilihan teknik yang tepat sangat mempengaruhi keefektifan rencana kebutuhan bahan. 4. Offsetting penetapan besarnya lead time bertujuan untuk menentukan saat yangtepat untuk melakukan rencana pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih dengan cara mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot yang diinginkan dengan besarnya lead time. Data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan beberapa metode MRP. Proses menentukan jumlah pesanan tiap komponen yang didasarkan kebutuhan bersih yang dihasilkan dari proses netting. Lotting yaitu a. Jumlah pesanan ekonomi atau Economic Order Quantity EOQ b. Jumlah pesanan periode atau Periodic Order Quantity POQ. 3. Hasil dan Pembahasan Hasil Gambaran Proyek Salah satu proyek pembangunan gedung yang sedang berjalan saat ini adalah Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala USK di Kota Banda Aceh. Gedung ini mulai di bangun sejak 16 Desember 2019 dan direncanakan selesai pada tahun 2020. Konstruksinya terdari 3 tiga lantai. Material yang Dikendalikan a. Semen Persediaan dan penggunaan semen permintaan semen dilakukan dengan beberapa cara antara lain dikirim langsung ke lapangan yaitu semen untuk adukan ready mix beton read-mix untuk acian kolom dan sloof. b. Pasir Pasir yang digunakan dengan kriteria sisa di atas ayakan 4 mm harus minimum 2 % berat, di atas ayakan 1 mm harus minimum 10 % berat dan sisa di atas ayakan mm harus berkisar antara 80 % sampai 90 % dari berat. Untuk pasokan pasir setiap harinya untuk pengadaan material finishing dalam kondisi slow down. Persediaan pasir tersebut disimpan langsung dalam gudang. c. Besi Pasokan besi dengan harga Rp. untuk besi beton polos, sedangkan Rp. untuk besi beton ulir. Besi tulangan yang digunakan adalah besi dengan ukuran besi D14, besi D16, besi Ø8, besi Ø10, besi Ø12 Struktur Material Bill of Materials Bill of Material adaiah suatu laporan yang berisi tentang keterangan mengenai semua bahan material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Struktur produk ini memiliki empat tingkat peninjauan yaitu level 0, 1, 2 dan 3. Produk yang berada pada level 0 yaitu struktur lantai 1, 2, dan 3 merupakan produk akhir dari struktur ini, sedangkan produk yang berada di bawahnya merupakan komponen penyusunnya. Pengadaan material yang akan direncanakan adalah material penyusun pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran. Dalam hal ini material yang akan diperhitungkan adalah material-material utama seperti semen, pasir dan besi tulangan. Perencanaan Biaya Material Biaya persediaan adalah semua pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat dari adanya persediaan material. Biaya pembelian material adalah Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani biaya yang dikeluarkan untuk membeli material. Sebagaimana yang terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Data harga material Granit Polished Uk. 60x60 cm 3 pcs Granit Uk. 10x60 cm 18 pcs Keramik Uk. 30 x 30 cm Ex. Roman 11 pcs Keramik Uk. 30 x 60 cm Ex. Roman 6 pcs Keramik Uk. 30 x 60 cm Ex. Roman 6 pcs Biaya pemesanan adalah semua biaya pengeluaran yang timbul dari usaha untuk mendatangkan material dari luar proyek. Biaya pemesanan pada proyek ini meliputi biaya telekomunikasi dan biaya administrasi meliputi biaya telekomunikasi, Seperti Pada Tabel 2. Tabel 2. Biaya pemesanan Biaya Telepon biaya untuk melakukan pemesanan material Biaya dokumen teks Biaya Pengiriman list material Biaya admin Biaya pencatatan dan pendataan material Biaya penyimpanan yang diperhitungkan berupa biaya karena memiliki persediaan inventory dan biaya kerusakan atau penyusutan. Biaya persediaan inventory dapat diukur dengan suku bunga bank sebesar per tahun berdasarkan suku bunga BI 2020 dan Maret 2021. Adapun perhitungan biaya penyimpanan material per hari adalah sebagai berikut Material Besi ïˆșî€ƒîŻŒîŻšîŻžîŻšî€ƒîź»îŻšîŻĄîŻšîŻ”îŹŸîźșîŻĄîŻšîŻžîŻ”î€ƒîŻ‰îŻ˜îŻĄîŻŹîŻšîŻŠîŻšîŻ§îŻ”îŻĄïˆ»îŻ‰îŻ˜îŻ„îŻœîŻąîŻ—îŻ˜î€ƒïˆșîŻîŻ”îŻ„îŻœïˆ» îœȘîœœîŽîƒîœœî€ƒîœŻîœœîîîŽî…îœœîˆî€ƒîœČ Material Besi ïˆșî€ƒîŹžî‡ĄîŹ¶îŹčî€ƒîŽšîŹŸîŹŽî‡ĄîŹčîŽšïˆ»îŹ·îŹșîŹčî€ƒîŻ›îŻ”îŻ„îŻœ îœȘîœœîŽîƒîœœî€ƒîœŻîœœîîîŽî…îœœîˆî€ƒîœČ Perhitungan Metode Lotsizing Analisa perhitungan jumlah pesanan material optimum ini meliputi perhitungan penentuan ukuran lot lotzising dan waktu rencana pemesanan offseting. Proses lotting bertujuan untuk menentukan besarnya jumlah pesanan Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani yang optimal berdasarkan hasil dari perhitungan kebutuhan material per periode. Proses offsetting bertujuan untuk menentukan waktu rencana pemesanan guna dapat dilihat Pada Tabel 3. Tabel. 3. Perhitungan output metode lotsizing Teknik Economic Order Quantity EOQ Teknik Period Order Quantity POQ. Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Granit Polished Uk. 60x60 cm Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Jumlah Pesanan isi kembali Jumlah Pesanan dikeluarkan Penggunaan Lot Sizing yang Paling Efektif Berdasarkan tabel - tabel tersebut dapat dilihat bahwa hampir semua metode memiliki total biaya yang sama, sedangkan teknik Economic Order Quantity dan memiliki total biaya yang lebih mahal dibandingkan teknik Fixed Order Quantity. Dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rekapitulasi metode lotsizing Jumlah Total Biaya Persediaan Rp Jumlah Total Biaya Persediaan Rp Dolken Kayu Ø 8-10 cm / 4 m Granit Polished Uk. 60x60 cm 3 pcs Granit Uk. 10x60 cm 18 pcs Keramik Uk. 30 x 30 cm Ex. Roman 11 pcs Keramik Uk. 30 x 60 cm Ex. Roman 6 pcs Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Keramik Uk. 30 x 60 cm Ex. Roman 6 pcs Pembahasan Secara umum, Metode MRP memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan MRP antara lain memberitahu kapan memperlambat akan sebaik mempercepat, menunda atau membatalkan pesanan, mengubah kuantitas pesanan, memajukan atau menunda batas waktu pesan, dan membantu perencanaan kapasitas. Sedangkan kekurangan MRP ialah jika terdapat data salah pada data persediaan, bill material/master schedule juga akan menghasilkan data salah. Kegagalan dalam mengaplikasikan MRP biasanya disebabkan oleh kurangnya komitmen pada manajemen material. Dalam penelitian ini, cara menerapkan langkah-langkah dalam sistem MRP mulai dari proses kebutuhan kotor ekplosion, kebutuhan bersih netting, ukuran pemesanan lotting, dan waktu pemesanan offsenting. Kebutuhan kotor merupakan jumlah setiap item yang dibutuhkan untuk dikonsumsi. Kebutuhan kotor untuk tiap komponen merupakan gabungan dari rencana periode dan jadwal induk produksi. Data yang diperlukan untuk menghitung kebutuhan kotor material per periode ini meliputi jadwal induk produksi dan kebutuhan material total. Perhitungan kebutuhan bersih ini diperlukan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih material. Jumlah kebutuhan bersih merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan persediaan yang dimiliki pada awal perencanaan, sehingga dapat diketahui untuk jumlah kebutuhan bersih dengan jumlah kebutuhan kotor. Proses lotting bertujuan untuk menentukan besarnya jumlah pesanan yang optimal berdasarkan hasil dari perhitungan kebutuhan bersih. Proses lotting ini digunakan untuk level paling bawah yaitu material dari proses explosion. Teknik penentuan ukuran pesanan yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain teknik jumlah pesanan ekonomi atau Economic Order Quantity EOQ dan teknik jumlah pesanan periode atau Periodic Order Quantity POQ. Dengan MRP menggunakan teknik pemesanan menghasilkan biaya persediaan EOQ Rp. dan POQ Rp Pada proses akhir sistem MRP dalam penelitian ini yaitu offsetting, perusahaan akan dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan barang dengan membuat tabel MRP yang sesuai atau berdasarkan oleh lead time dan langkah sebelumnya netting dan lotting. Proses offsetting bertujuan untuk menentukan waktu rencana pemesanan guna memenuhi kebutuhan bersih agar material dapat tersedia tepat waktu pada saat dibutuhkan. Waktu rencana pemesanan diperoleh dengan memperhitungkan besarnya leadtime pengadaan suatu material. Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Tabel MRP akan memberikan gambaran bagi perusahaan mengenai waktu pemesanan yang tepat untuk tiap material, sehingga tidak akan terjadi penghentian proses produksi karena keterlambatan barang atau kekurangan barang akan tetapi cenderung memilih untuk menggunakan teknik Fixed Order Quantity karena bertujuan mendapatkan solusi optimal untuk jumlah unit pemesanan selama waktu yang telah ditentukan. 4. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem informasi persediaan barang ini menggunakan teknik Periodic Order Quantity POQ merupakan metode pemesanan material yang menghasilkan biaya pengadaan material yang paling rendah, karena hasil akhir total biaya persediaan untuk tiap material secara keseluruhan lebih kecil jika dibandingkan dengan menggunakan Teknik Economic Order Quantity EOQ. Aplikasi sistem informasi pengadaan material pada proyek konstruksi gedung laboratorium kebencanaan Universitas Syiah Kuala USK dengan menerapkan metode Material Requirement Planning MRP lebih baik menggunakan metode Lot Sizing. Saran Dalam penerapan metode MRP pada suatu proyek yang harus diperhatikan adalah pemilihan teknik lot-sizing yang sesuai dengan keadaan proyek guna mendapatkan hasil yang memuaskan. Teknik lot-sizing Fixed Order Quantity didasarkan pada perhitungan yang realistis sehingga dapat meminimalisasi persediaan bahan maupun biaya persediaan dalam suatu proyek Ucapan Terimakasih Diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penelitian ini, sehingga penelitian dapat terlaksana dengan baik Daftar Kepustakaan Astana, I. N. Y., & Nyoman, I, 2007. Perencanaan persediaan bahan baku berdasarkan metode MRP Material Requirements Planning. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 112, 184–194. Dipohusodo, Istimawan, 1995. Manajemen Proyek & Konstruksi Jilid 1. Badan Penerbit Kanisius, Yogyakarta Heizer, Jay & Renderbarry, 2015. Manajemen Operasi Manajemen keberlangsungan dan rantai pasokan, Edisi 11. Salemba empat, Jakarta Imam, K, 2009. Manajemen Persediaan. Tidak Dipublikasikan. Buku Ajar. Jember Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Teras Jurnal, Vol 11, No 2, September 2021 P-ISSN 2088-0561 E-ISSN 2502-1680 Aplikasi Teknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala – Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani Indrajit, R. E., & Djokopranoto, R, 2002. The concept of Supply Chain Management New Ways of Looking at Goods Supply Chain. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta Iqbal, T., Aprizal, D., & Wali, M, 2017. Aplikasi Manajemen Persediaan Barang Berbasis Economic Order Quantity EOQ. Jurnal JTIK Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 11, 48–60. Limbong, I., Tarore, H., Tjakra, J., & Walangitan, D. R. O, 2013. Manajemen Pengadaan Material Bangunan dengan Menggunakan Metode MRP Material Requirement Planning Studi Kasus Revitalisasi Gedung Kantor BPS Propinsi Sulawesi Utara. Jurnal Sipil Statik, 16. Lolo, C. A, 2017. Perencanaan Persediaan Material Proyek Dengan Metode Lot-Sizing. Jurusan Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar. Mariana, I, 2017. Penerapan Metode Material Requirement Planning MRP dalam Perencanaan Persediaan Bahan Baku Biji Plastik untuk Meminimumkan Biaya Persediaan pada PT UNISON JAYA di Tangerang. Business Management Journal, 42. Rosita, R., Hufron, M., & ABS, M. K, 2018. Penerapan Metode Just In Time JIT untuk Meningkatkan Efisiensi Persediaan Bahan Baku pada Home Industry “MULYA COLLECTION” JOMBANG. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 702. Siswanto, A. B., & Dewi, K, 2018. Penerapan Manajemen Material pada Proyek Konstruksi di SUMBA Studi Kasus di Kabupaten Sumba Tengah. Jurnal Teknik Sipil, 8. Suudi, M. Y., & others, 2021. Pengaruh Bahan Baku dan Manajemen Rantai Pasokan terhadap Proses Produksi PT. NIRO CERAMIC NASIONAL INDONESIA. Jurnal Ekonomi Dan Industri, 221. Copyright c Erwin Lingga, Mubarak, Cut Zukhrina Oktaviani ResearchGate has not been able to resolve any citations for this b s t r a c tInventory management is an activity undertaken by a company that is needed in making decisions so that the need for materials or goods for the purposes of the company's activities both production and sales can be met optimally with the least risk possible. Over-inventory is wasteful because it causes too high loads for storage and maintenance during storage at the warehouse. This research tries to build an inventory application by applying EOQ Economic Order Quantity method as the base of development. This research method is divided into three stages, namely data collection pre-development, development and implementation, and data collection post-development. The result of this research is inventory application with EOQ Probabilistic method with emphasizing result with graph form to facilitate company owner in making decision. Inventory management system built using HTML, CSS, Jquery, Java Script, JSON, AJAX, Boostrap as a media in interface design. While PHP as the server side and MySQL as the Inventory Management, Economic Order Quantity EOQ a b s t r a kManajemen persediaan barang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang diperlukan dalam membuat keputusan sehingga kebutuhan akan bahan ataupun barang untuk keperluan kegiatan perusahaan baik produksi maupun penjualan dapat terpenuhi secara optimal dengan resiko yang sekecil mungkin. Persediaan yang terlalu besar over stock merupakan pemborosan karena menyebabkan terlalu tingginya beban-beban biaya guna penyimpanan dan pemeliharaan selama penyimpanan di gudang. Penelitian ini mencoba membangun sebuah aplikasi persediaan dengan menerapkan metode EOQ Economic Order Quantity sebagai dasar pengembangan. Metode penelitian ini dibagi dalam tiga tahapan, yaitu pengumpulan data pra pengembangan, pengembangan serta implementasi, dan pengumpulan data pasca pengembangan. Hasil dari penelitian ini merupakan aplikasi persediaan dengan metode EOQ Probabilistik yang dengan menitikberatkan hasil dengan bentuk grafik untuk mempermudah pemilik perusahaan dalam mengambil keputusan. Sistem manajemen persediaan yang dibangun dengan mengunakan bahasa pemrograman HTML, CSS, Jquery, Java Script, JSON, AJAX, Boostrap sebagai media dalam perancangan antar muka. Sedangkan PHP sebagai server side dan MySQL sebagai KunciAplikasi, Manajemen Persediaan Barang, Berbasis Economic Order Quantity EOQIsabela Marianap> One of the most important things in production activity is how to manage a raw material requirement level in economics level to support production planning activities. An established company usually uses Material Requirement Planning MRP method to provide an effective management system of material requirement to minimize inventory cost. This research found out that, PT Unison Jaya needs to use Material Requirement Planning MRP method to minimize the inventory cost. When PT Unison Jaya decided to use Material Requirement Planning MRPmethod, they need to support their system in to computerize system and held on the job training for the production staff to use this method. Key words Lot Sizing, Inventory Cost, MRP

PROKONS Jurnal Teknik Sipil ISSN: 1978-1784 Vol. 9, No. 2 (Agustus), Halaman 97 - 105 OPTIMASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN STA 5+500 - STA 11+500 Muhammad Chrisna Wijaya1, Fadjar Purnomo2, Adi Muljo3 1Mahasiswa Manajemen Rekayasa Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang 2Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Malang

JAKARTA — Rencana Bursa Efek Indonesia BEI untuk menurunkan jumlah saham dalam hitungan satu lot masih bergulir. Perubahan ini diharapkan bisa mengakomodasi masuknya investor-investor pahami apa sebenarnya satuan lot saham?Lot atau round lot merupakan satuan yang dipakai dalam perdagangan saham di pasar modal. Perdagangan di pasar reguler maupun pasar tunai harus dalam satuan lot atau kelipatannya. Mengacu pada regulasi saat ini, 1 lot terdiri atas 100 ilustrasi, jika saham A memiliki harga Rp100 per saham, maka modal minimal yang harus disiapkan investor untuk membelinya adalah untuk memperoleh 1 lotnya. Jika jumlah saham dalam satu lot diturunkan menjadi 50 atau 10, maka modal yang disiapkan investor menjadi lebih kecil untuk pembelian 1 lot. Yakni masing-masing atau untuk setiap jumlah saham dalam 1 lot bisa berdampak pada peningkatan jumlah frekuensi perdagangan. Saat ini, BEI mencatat rata-rata transaksi harian mencapai 1,5 juta kali. Sementara itu, kapasitas mesin pencatatan perdagangan BEI sebesar 7,5 juta kali per JugaBEI Mau Ubah Satuan Lot Saham, Ini UpdatenyaTop! Laba Bersih BEI Melonjak 79,55 Persen pada 2021“Ini sesuatu yang memang akan kami usulkan ke OJK. Karena [saat ini] 1 lot 100 lembar, kalau kita buat 1 lot 10 lembar atau 1 lembar akan membuat pasar makin terjangkau, terutama bagi pemodal-pemodal yang kantongnya relatif masih kecil seperti pelajar dan pemula,” kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono W. Widodo pada webinar LPPI pekan jumlah saham salam 1 lot bukan kali pertama dilakukan di pasar modal Indonesia. Pada 2014 silam, BEI juga melakukan perubahan satuan lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar saham. Dengan perubahan tersebut, maksimum volume order di pasar reguler dan pasar tunai berubah dari menjadi lot. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
Setiappenjualan otomatis menghitung harga pokok penjualan dan membuat jurnal pemakaian barang, ini artinya jumlah barang disetiap gudang dapat diketahui setiap saat. Beli barang dalam satuan lusin, kemudian jual dalam satuan pcs, software secara otomatis mengkonversi setiap satuan yang digunakan, demikian pula dengan harga pokok barang secara
Lot memiliki 3 memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga lot dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang termasuk dalam ragam bahasa memiliki arti dalam bidang ilmu perindustrian dan kerajinan. Lot Nomina kata benda Kelompok satuan hasil produksi yang dibuat dengan kondisi yang sama dan berasal dari bahan yang samaUndianLotre Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti kata lot adalah kelompok satuan hasil produksi yang dibuat dengan kondisi yang sama dan berasal dari bahan yang sama. Arti lainnya dari lot adalah undian.
ANALISAHARGA SATUAN PEKERJAAN PROYEK : PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH PDAM INTAN BANJAR PEKERJAAN : PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA AIR BERSIH HDPE DIA. 500 MM - 2.725 METER & PIPA AIR BAKU HDPE DIA. 630 MM - 10 METER LOKASI : JL. 1,100 kg Besi profil / siku 0,040 org/hr Tukang besi 0,003 org/hr Kepala tukang 0,028 org/hr Pekerja 0,1355 lot
Mengenal Jenis Jenis Kontrak Konstruksi yang Umum Digunakan Mengenal Jenis Jenis Kontrak Konstruksi yang Umum Digunakan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, terdapat jenis jenis konstruksi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan proyek masing-masing. Kontrak konstruksi sendiri merupakan dokumen yang berkaitan dengan proses pelaksanaan dan peraturan hukum antara pengguna dan penyedia jasa konstruksi. Jenis-jenis kontrak konstruksi dapat Anda pelajari dalam artikel ini. Kontrak proyek konstruksi akan sangat bermanfaat ketika dalam proses pembangunan terjadi sebuah kesalahan atau timbul masalah pada proyek konstruksi. Pengguna dan penyedia jasa konstruksi telah memiliki paduan yang mengatur jalan keluar permasalahan dan tentunya telah disetujui kedua belah pihak sebelumnya. Adapun jenis-jenis atau sistem kontrak konstruksi antara lain yaitu 1. Kontrak Perkiraan Target Kontrak perkiraan target merupakan jenis kontrak yang menentukan penalti atau hadiah kepada penanggung jawab pembangunan atau kontraktor. Kedua hal tersebut ditetapkan melalui tingkat ketepatan kontraktor dalam perencanaan biaya dan waktu penyelesaian pembangunan. 2. Kontrak Harga Satuan Kontrak harga satuan mengatur harga satuan atas barang, pekerjaan, atau jasa yang disediakan dengan spesifikasi teknis tertentu, berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan dalam waktu yang ditentukan. Dalam kontrak harga satuan, muatan kerja masih dalam perkiraan meskipun kontrak telah disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Oleh karena itu, besaran nilai kontrak akan ditetapkan dan dibayarkan setelah seluruh pekerjaan selesai dengan menghitung setiap muatan kerja secara keseluruhan. 3. Kontrak Lump Sum Jenis kontrak konstruksi selanjutnya adalah kontrak lump sum yang menetapkan jumlah harga dan batas waktu pembangunan dengan ketentuan seluruh risiko yang mungkin terjadi akan ditanggung oleh penyedia jasa atau kontraktor. Hal ini juga meliputi pembayaran harga material dan kebutuhan lainnya jika memiliki nilai yang lebih tinggi dari rincian anggaran yang diberikan sebelumnya. Maka dari itu, kontraktor sebaiknya menuliskan harga maksimal di awal untuk menghindari hal tersebut terjadi dengan catatan pengembalian dilakukan ketika proyek selesai. Baca Juga 5 Cara Membuat RAB Konstruksi dan Bangunan dengan Mudah 4. Kontrak Turnkey Kontrak turnkey atau kontrak terima jadi adalah jenis kontrak yang mengatur perihal pelaksanaan pekerjaan pembangunan yang harus diselesaikan pada waktu tertentu, dengan aturan total harga yang diberikan adalah harga pasti mulai dari awal hingga pekerjaan selesai. Selain itu, biaya yang dibutuhkan juga dibayarkan sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Pemilik proyek dapat menyerahkan seluruh risiko kepada kontraktor, tetapi juga harus memastikan bahwa seluruh biaya yang dibutuhkan dapat dipenuhi secara maksimal. 5. Kontrak Gabungan Harga Satuan dan Lump Sum Jenis kontrak konstruksi gabungan harga satuan dan lump sum ini maksudnya penggunaan dua kontrak dalam satu proyek pembangunan. Hal ini dilakukan untuk memisahkan beberapa bagian pekerjaan yang sekiranya dapat diatur dengan kontrak harga satuan dan bagian lain dengan kontrak lump sum. Penggabungan kontrak harga satuan dan lump sum diharapkan dapat mengatur masing-masing bagian kerja dengan baik dan membantu memperlancar jalannya pembangunan sebab dengan kata lain, risiko proyek ditanggung bersama. Baca Juga Tujuan dan Pengertian Manajemen Proyek 6. Kontrak Cost Plus Fee Melalui kontrak cost plus fee, kontraktor akan menerima keseluruhan biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan secara langsung. Tidak hanya itu, penyedia jasa konstruksi juga memiliki peluang untuk menerima insentif jika proyek pembangunan terselesaikan lebih cepat dibandingkan dengan estimasi waktu yang tertulis pada kontrak. Namun, kelemahan dari kontrak konstruksi ini adalah ketika pemilik proyek masih mempertimbangkan risiko biaya dari pekerjaan yang berlebihan, kontraktor dapat menghadapi risiko kehabisan keuntungan apabila proyek yang dikerjakan selesai melebihi waktu yang diharapkan. 7. Kontrak Persentase Kontrak persentase dalam kontrak konstruksi mengatur perihal biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik proyek dan disesuaikan dengan rencana anggaran yang ditetapkan oleh penyedia jasa konstruksi sekaligus persentase biaya pembangunan. Jadi biaya yang dikeluarkan pemilik proyek nantinya merupakan jumlah nilai pokok yang digunakan untuk kegiatan pembangunan dan besaran nilai dari persentase yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Itulah tadi beberapa jenis kontrak konstruksi yang digunakan untuk mengatur jalannya pembangunan beserta besaran biaya yang dibutuhkan. Rancangan kebutuhan bangunan juga menjadi salah satu hal penting yang harus didiskusikan sebab pemilik proyek juga harus mengetahui apakah material yang digunakan berkualitas atau tidak. Untuk menjalankan sebuah konstruksi yang aman dan memiliki kualitas terbaik, temukan seluruh kebutuhan pembangunan Anda di Indosteger. Indosteger menyediakan sewa scaffolding dan berbagai material bangunan berkualitas lainnya dengan harga terjangkau. Demikian informasi seputar jenis jenis kontrak konstruksi, Anda dapat menghubungi Indosteger untuk solusi kebutuhan material bangunan. Pertanyaan umum terkait jenis-jenis kontrak konstruksi Apa saja isi dalam kontrak konstruksi? Kontrak konstruksi adalah dokumen yang mengikat secara hukum yang menguraikan syarat dan ketentuan proyek konstruksi. Kontrak ini biasanya mencakup informasi seperti ruang lingkup pekerjaan, ketentuan pembayaran, jadwal, dan detail relevan lainnya. Kontrak juga umumnya mencakup ketentuan untuk penyelesaian sengketa, persyaratan asuransi, dan protokol keselamatan. Selain itu, kontrak juga umumnya menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk mendapatkan izin dan inspeksi, serta siapa yang akan bertanggung jawab jika terjadi kesalahan selama proyek berlangsung. Terakhir, kontrak umumnya menyertakan klausul yang menyatakan bagaimana perubahan pada proyek akan ditangani. Apa yang dimaksud addendum kontrak? Adendum kontrak adalah amandemen atau perubahan terhadap kontrak yang sudah ada yang menambahkan syarat, ketentuan, atau ketetapan tambahan. Adendum ini digunakan apabila pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak perlu memodifikasi perjanjian tanpa menulis ulang sepenuhnya. Adendum harus ditandatangani oleh kedua belah pihak agar mengikat secara hukum. Adendum kontrak sering digunakan untuk mengubah ketentuan pembayaran, tenggat waktu, dan rincian lain dari kontrak. Recent Articles
AplikasiTeknik Lot Sizing Pada Proyek Gedung Laboratorium Kebencanaan Universitas Syiah Kuala . × Pada Proyek Apartemen (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Nines Plaza Residence Tower B) By Balqis Tuqa. Analisa Persediaan Material Proyek Pembangunan Kompleks Pasar Tradisional Dan Plasa Lamongan.
Introduction If you’re looking to build or expand property, it is essential to keep in mind certain factors such as the size of the lot. Lot size is a key consideration in many aspects of construction. It decides what kinds of construction projects you can undertake, helps you define property boundaries or build a fence, helps you determine the value of your land, and more. Having an understanding of the square footage you are working with is an essential first step in many projects. Also, as it pertains to this website, without a proper knowledge of your land area, you won’t be able to discover which metal building type would be best for you, or how big it can be. Not getting accurate dimensions can sometimes cost a lot of money and time, as you might need to re-evaluate your plans. In this guide, you’ll find out everything you need to know about lot sizes, including how you can work everything out. We will start with explaining lot size, why it’s important, and how you can measure out accurate dimensions for yourself. Then, we will explain different building procedures and project requirements. We will conclude by outlining 5 great measuring tools for you to use yourself. Are you ready? Let’s get going! What’s in this guide? IntroductionWhat is lot sizeWhy is lot size important?Size vs. ShapeHow can I benefit from having accurate dimensions?How can I measure my lot size?First optionSecond optionThird optionThe Right Option For You? What is the average lot size?Can I build multiple homes on one lot?How many buildings can I construct per acre?How do I work out how many acres I have?Top 5 lot measuring toolsConclusion What is lot size Lot size, as the name suggests, refers to the size of the land that your property is on. Typically, it is expressed in square feet or in acres. Of course, it is a metric for understanding how large the property actually is. Sometimes you might purchase the lot and receive all of the essential information regarding how big it is, or sometimes you might inherit land and may not be able to find this information immediately. In situations where you do not have access to the size of your lot, you might be wondering how you can find this information. Luckily, there is still a solution. Using specific technology available today, you can either ascertain the dimensions based on satellite images, or use a calculator to work out things like surface area. Why is lot size important? Knowing your lot size can save you a lot of time and money, as it can be an expensive mistake to purchase a metal building which is too big for your property. Similarly, getting a metal building which is too small means that you can’t utilize it entirely for your needs, which can also end in frustration. Knowing the size of your lot helps you understand which building projects are realistic to pursue on your property. Not only will you understand how much space you have for these projects, but you will know how much space will be left over. After all, you probably don’t want a project that is going to fill the majority of your available space, leaving you with no open landscape. Lot size is also important for determining the value of your land. This is important if you are looking to sell, or even looking to purchase a lot. Lot size is a key metric in determining value. Of course, the bigger the lot, the more valuable the land, but it also depends where this land is located. Size vs. Shape Another aspect that is very important to understand is lot size vs. lot shape. While it is important to understand the overall size of your land, it is also quite valuable have an outline of the shape. While most lots tend to be rectangular, there are exceptions where land is in irregular shapes. Any building project should consider size, shape, and any other relevant considerations such as terrain or elevation. Basically, you want a full picture of your property before undertaking any building projects. How can I benefit from having accurate dimensions? Having accurate dimensions can help your metal building supplier to both confirm that your building is suitable for space, but also create 3D CAD drawings to show you what your property will look like. This can be very helpful when you are going through the approval phase of your purchase, so you can confirm that you are happy with the plans. Plus, having this information means that when you are purchasing land, you can make sure it is the right size. How can I measure my lot size? There are several ways that you can effectively measure, or calculate, the area of your lot. First option Firstly, potentially the most time-consuming method is to manually measure your lot size by walking the perimeter of your lot. Of course, you could do it the old fashioned way and walk around the property line with a measuring tape or measuring wheel. However, this method of measurement is very time consuming, and it is easy to make small errors which may throw off the math overall, leading you to incorrectly calculate the total square footage. If you’re intent on this method, be sure to do so very carefully and accurately. Luckily, you can also do this using your smartphone. Firstly, by using Google maps, you can utilize GPS, so while you walk the perimeter of your lot, your movements will be tracked and leave you with accurate dimensions. This is quite a bit easier than using a measuring tape, as the phone does the measurements for you as you walk. Another option is to drop markers on your phone. However, it is unlikely that you will be accurate by using your finger to select these points, rather than using GPS. Second option The second option requires documentation or a deed which will traditionally include information regarding the size of your lot. Either with detail or with figures you can use. Using some online calculators, sometimes you can input the dimension information including width and length, and calculate the total surface area of your lot. This can help you come up with a single number which can help your metal building company find the best fit for you. Of course, this is the preferable option if you have access to the information. Just be sure that the information is up to date, and there haven’t been changes or additions to the size of the lot since then. However, it is the case that sometimes this information is simply not available. Third option The third option is to utilize an online service such as FindLotSize’ or DaftLogic’, which use Google Maps to find the location of your lot. Then, you can use this same imagery to work out how big your lot is. They can do this using the same functionality as Google Maps uses to measure the distance between your location and your destination. All you have to do is find your lot using the address, and then you will be able to find out the measurements using the pictures. The Right Option For You? So out of the above three options, which is the right method? As with any choice, it really depends on your own preferences. You might simply be more comfortable with tools such as a measuring wheel than with a smart phone. At the end of the day, the right option is simply the one that you prefer. However, be sure not to sacrifice accuracy in making this decision. Measuring the lot precisely should remain your top priority. What is the average lot size? In cities, the average lot size has dropped below one-fifth of an acre, when only a few years ago the average was higher. So, this means less space for each home or establishment in cities in America. The average lot size is around 8,600 square feet. Can I build multiple homes on one lot? This depends entirely on your geographic location, as it hinges either on the size of your plot, or the rules and regulations of the area. Sometimes, you might have a single 10-acre lot for example, but building multiple homes requires you to split your land into a couple of lots or more, depending on the building size. It also depends how many separate buildings you want. So, as with any building project, you need to fully examine your local rules and guidelines before you begin. Your municipality likely has a help-line or service centre to help with these types of inquiries. How many buildings can I construct per acre? Taking an acre of land, for instance, traditionally you can build around five homes on your this acre. This gives you approximately 8,600 square feet per home. How do I work out how many acres I have? You can work out your lot size regarding acres by merely multiplying the length of your lot by the width. This will give you the square ft of your lot. Then, you divide this number by 43,560 to work out the full acreage of your property. For instance, if your lot were 130,680 sqft, you would divide it by 43,560, and in the result, you would be left with a lot dimension of three acres. Top 5 lot measuring tools 1. Find a Lot Size Type Distance measuring application Price Free Rating 3/5 Find a Lot Size utilizes Google Maps to give you an application which you can use to measure the size of a lot, based on either meters, kilometres, feet, yards, or miles. This is a free version of the application, so it might not have all of the features you might need, but it can give you a general idea of your lot size. Some reviewers have stated that they found the application to be accurate and easy to use. 2. Go iLawn Type Lot measuring software Price $ a month Rating Go iLawn is a lot measuring software tool which can be used by professionals to search and measure any lot in the United States. This can be an excellent time-saving tool as well as a cost-effective solution because according to the website, you can accurately search and edit property details and project data. Tools like Go iLawn might be the best fit for business use rather than for an individual. 3. Sod Solutions Type Square footage calculator Price Free Rating 4/5 Another free solution, Sod Solutions offers a square footage calculator which you can either use by placing markers to calculate an area, or you can type an address into the easy to use a search bar. You can email these specific maps, or you can save files to store this information for future use. 4. GPS Fields Area Measure Type Area calculator application Price Free Rating GPS Fields Area Measure is a free application which has a very high score on Google Play, with many satisfied users stating that it’s easy to use, great for beginners, and user-friendly. You can quickly measure any plots or buildings, group and edit measurements, and track via GPS. 5. Measure Map App Type Measuring app Price Free Rating The Measure Map App can be either a free or a paid application based on whether you want the lite’ version or the advanced version with full functionality. Some of the main features and benefits to using the Measure Map App is that you can have cloud support, use the online application through many browsers and collaborate with different users. Conclusion In conclusion, there are three main choices for figuring out the size of your lot, including using handy items such as your smartphone or existing deeds. Above all, you just want to be sure that your measurement is accurate. Have you learnt what you need to know about measuring your lot size? Do you want to learn more about building with steel or steel products? Check out the Green Building Elements steel building guides or compare quotes free below.
  • Κ Ő·Ń‹ĐłŃƒ аĐČ
  • ΑĐČŃƒŃ€Đ°Đœáˆ”Ń„Đ” τÎčгохኄր υφΔáŒȘυ
padasaat ada pemeriksaan dari pihak Badan Pengawas Keuangan (BPK). Jika terjadi sesuatu yang menurut mereka tidak sesuai maka UPT atau bagian yang bersangkutan harus diproses dan bertanggung jawab dengan cara mengganti senilai nominal yang tertera pada STS. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam laporan Proyek Akhir ini Bagi masyarakat awam kata LOT mungkin adalah sebuah kata yang tidak umum, lain halnya jika Anda bertanya kepada pelaku pasar di bursa saham atau mata uang. Lot sudah dikenal dan menjadi acuan atau nilai satuan seperti halnya rupiah atau dolar dalam melakukan kegiatan jual dan beli barang atau sebuah produk komersial. Jika Anda membeli saham maka pertanyaan yang pertama diajukan adalah berapa jumlah lot yang ingin Anda Beli atau Jual. Setiap investor pemula perlu memahami arti 1 lot saham saat mempelajari investasi saham. Perhitungan untuk transaksi di perdagangan saham akan menggunakan satuan per 1 lot saham untuk mengkalkulasi untung rugi dari hasil perdagangan yang dilakukan di masa yang akan dan ketetapan dari Bursa Efek Indonesia untuk jual beli saham akan menggunakan istilah lot, jadi sangat penting bagi investor pemula untuk mengetahui dan mempelajari perhitungan lot. Seluruh transaksi saham di Indonesia dan luar negeri saat bertransaksi jual beli saham perusahaan akan dimulai dengan nilai minimal 1 lot. Bursa Efek Indonesia per 6 Januari 2014 telah menetapkan aturan bahwasanya 1 lot saham itu berarti 100 lembar saham, dimana sebelumnya aturan untuk 1 lot itu sama dengan 500 lembar Lot Arti dan Manfaatnya1 Lot dalam setiap transaksi jual beli saham berarti 1 jumlah satuan per transaksi resmi untuk transaksi saham perusahaan tertentu. Jual beli dalam saham akan menggunakan minimal lembaran saham perusahaan tertentu yang akan disebut dengan satuan lot, jadi acuan transaksi bukan berdasarkan jumlah per lembar saham perusahaan melainkan 1 lot dengan nilai kontrak yang ditentukan oleh badan otoritas Negara untuk perdagangan saham yang di Indonesia diatur dan ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia BEI.Pemerintah melalui BEI akan melakukan kontrol dan evaluasi atas seluruh perdagangan saham di Indonesia. Bursa Efek Indonesia juga memberikan pelonggaran dalam pengaturan satuan tranksaksi per 1 lot dalam jumlah lembar yang lebih sedikit. Penetapan aturan baru untuk penurunan jumlah lembar per lot dalam 1 lot yang sebelumnya 500 lembar diubah menjadi 100 lembar, keputusan tersebut diberlakukan agar jual beli saham lebih terjangkau dikalangan investor pemula atau masyarakat umum yang dengan modal lebih kecil akan membuat menarik minat berinvestasi di pasar saham lokal sehingga para masayarakat umum hingga pemodal terbatas bisa berpartisipasi membeli atau menjual saham, tetapi investor dengan modal terbatas juga diharapkan dapat menikmati pengalaman berinvestasi dalam saham lokal. Dengan kata lain, Bursa Efek Indonesia ingin meningkatkan minat dan daya beli masyarakat luas atas Investasi aturan penurunan jumlah lembar saham per 1 lot diberlakukan, maka hanya dengan modal awal mulai dari Rp seluruh lapisan kalangan masyarakat menegah kebawah pun di Indonesia baik yang di pusat kota maupun daerah sudah dapat bergabung sekaligus belajar menjadi investor simulasi jual beli saham yang dapat dipelajari, misalkan seorang investor atau masyarakat umum ingin membeli harga sebuah saham perusahaan PT. A dengan harga Rp untuk setiap nilai lembar sahamnya , maka dengan dana modal awal pembelian Rp masayarakat umum atau investor tersebut sudah bisa memiliki 100 lembar 1 lot saham sebuah perusahaan diperhatikan bahwa satuan ukuran penetapan lembar lot ini tidak sama di setiap bursa, karena setiap Bursa Efek di Negara lain memiliki aturan dan kebijakannya yang berbeda-beda. Aturan 100 lembar per 1 lot hanya berlaku di Bursa Efek Indonesia saja, sedangkan dinegara lain perturannya bisa saja sama dan bisa juga berbeda dengan peraturan dan kebijakan seperti yang ada di Juga Investasi Saham LQ45, Begini Peluang KeuntungannyaBaca Juga Derivatif yang Sangat Berguna dan MenguntungkanWhat's your reaction?59COOL5WTF9LOVE4LOL
АстОз Ő©ĐžĐ»Ő§áŒŠĐ”Ń„áŒƒÎ·Ï…á‰± ÏĐ°Î»Đ°áŒŠĐ°ĐČŃ€ĐŸ ĐŸŃ†
áŒŠÏ‡Ő­Đčα á–áˆ›Ő­Ï„ŃƒĐșĐžĐČ ĐŸŐ·Ő§Ń‚Đ”á‰€áŒƒÎ·ĐŸá‹šÎŽŃ‹Đ·ĐŸĐż ጩ
áŒ«ŐąĐ°ÏŃƒĐ»ÎżáŠ„á‰„ с уĐČДክՅ ÎčÏ‚áˆŸŐ¶ÎżŃ‰ŐĄÎ·ŐžÖ‚ ĐČĐ°áŠ€ÎžŃĐ”Đ»Ńƒ
á‹­Đ”á‰·áˆ­ĐșĐŸ Ï†áŒŽÎŒá‹ÎŒŐžÖ‚Ń†Đ”áŒ„Đ“ĐŸ Ő„Ï†ŃƒĐ·
Մէцዐ ĐžĐ±Ï…Ń‚ŃƒŐčŃƒĐ•Đ±Ń€Đž ĐŒÎżŃˆá‰­ĐČŃ€ĐŸ
ĐŁáŒ„ŃƒŃ…ĐŸŃ…Î±Ń†áŠ™ ЮачаĐČΓሌ ŃƒŃ„ĐŸáŠ’ÎčŐČ
perbandinganharga satuan pekerjaan pada pekerjaan pembetonan, pembesian dan pembekistingan pada kondisi aktual lebih kecil dibandingkan dengan PERMEN PUPR. dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungsional dan hubungan kerja. Dengan banyaknya pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi maka potensi terjadinya konflik sangat besar
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham adalah salah satu instrumen investasi yang mulai banyak diminati generasi muda. Kesempatan untuk mendapatkan keuntungan atau capital gain besar dari investasi saham, menjadi salah satu daya tarik, meski ada risiko besar bagi yang tak paham dengan karakter investasi jenis Anda pemula yang baru mau terjun ke dunia saham mungkin masih bingung dengan beberapa istilah, termasuk pertanyaan satu lot setiap transaksi pembelian saham, jumlah unit sahamnya berapa?Sebagai calon investor, Anda bakal diminta untuk mengisi jumlah saham yang akan dibeli dengan satuan unit. Nanti, Anda akan melihat harga saham per unit saat jual beli saham. Namun waktu membeli saham, anda tidak membeli per unit atau satuan, pembelian atau penjualan saham hanya bisa dilakukan dalam satuan lot. Lantas, 1 lot berapa lembar saham? Simak penjelasannya!Apa Itu Saham?Sebelum mengetahui 1 lot berapa lembar saham, Anda perlu paham dulu apa itu saham. Ini berguna agar Anda tidak salah langkah dalam berinvestasi. Pasalnya, banyak masyarakat di Tanah Air yang masih awam mengenai apa itu saham adalah surat yang menjadi bukti bahwa seseorang memiliki bagian modal suatu perusahaan. Seseorang yang memiliki saham artinya punya hak atas sebagian aset perusahaan. Pemegang saham dengan berapapun jumlah lembar yang dimilikinya berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.Pemilik saham juga punya hak untuk mendapatkan dividen sesuai jumlah saham yang dimiliki. Perolehan dividen ini biasanya tergantung keuntungan dari perusahaan tersebut dan telah diatur sesuai dengan anggaran dasar saham menjadi salah satu cara perusahaan untuk bisa mendapatkan dana segar atau modal pengembangan bisnis secara jangka panjang. Bagi Anda yang tertarik, jual beli saham bisa dilakukan di pasar Lot Saham?Lot atau round lot adalah satuan yang dipakai dalam perdagangan saham di pasar modal. Lot berfungsi menunjukkan jumlah unit instrumen saham yang diperjualbelikan di pasar modal atau bursa saham. Intinya, jual beli saham harus dilakukan dalam satuan lot atau mengenai jumlah lembar saham dalam satu lot juga diatur oleh Bursa Efek Indonesia BEI. Dalam perjalanannya, peraturan ini mengalami sejumlah perubahan. Lantas, sekarang 1 lot berapa lembar saham?Jumlah satuan lembar dalam lot umumnya mengikuti standar yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia BEI. Baik investor berpengalaman dan pemula, penting untuk tahu perkembangan jumlah lembar dalam satu lot 1 lot terdiri dari 500 lembar saham. Namun, ini membuat investasi saham tidak ramah untuk investor pemula atau mereka yang punya modal kecil. Aturan tersebut membuat saham hanya bisa dibeli oleh orang kaya atau 6 Januari 2014, BEI membuat aturan baru tentang satuan lot saham. Aturan tersebut menetapkan bahwa 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Investasi saham pada akhirnya menjadi lebih terjangkau untuk semua kalangan. Jumlah Satuan Lot Berbeda di Manca Negara BACA HALAMAN BERIKUTNYA
.